Hari ini adalah suatu langkah perjalanan hidupku. Aku bukan lah orang yang terpampang memukau dalam sebuah sensor hidup ini. Aku hanya orang yang terpampang oleh sensor hidup layaknya sama dengan manusia lainnya. Hari yang kujalani tiap harinya ini selalu terenung ketika sebuah dinding pembatas kembali ke kehidupan senyap, hanya renungan hidup penuh corak sajalah yang sempat dan selalu terendap mengais pikiranku. Sungguh amat tak elok rasanya hidup tanpa rasa kasih, senandung menerima, dan tatapan asa. Sama seperti normalnya seorang hamba yang lambat laun merasakan desakan batin untuk menjelajahi makna sebuah perubahan keadaan, kondisi, letak di fatamorgana ini. Terkadang aku ingin menangis, kadang pula ku ingin bebas tertawa, tersenyum dengan hidup sesuai apa yang ku harap asakan selalu dalam doa hatiku. Ku berharap Tuhan masih mau mendengar keluh ku dan terima kasihku padanya , karena saat aku terdiam di sebuah pojok pikiran hanya Engkau yang dapat menjadi pendengar batinku, karena tak pernah kuceritakan segala cuplikan langkahku sejujur aku berbicara pada-Mu dalam batin hati dan diam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar